1. Pengertian Makna
Sebelum
kita membahas masalah makna dalam kalangan anak SMP ,tentu terlebih dahulu kita
mengenal apa yang dimaksud dengan makna.
Menurut KBBI:2008;864, mengatakan bahwa makna adalah maksud pembicara atau
penulis ;pengertian yang diberikan kepada suatu nbentuk kebahasaan .
Makna menurut palmer (1976:30) hanya
menyangkut intrabahasa atau pertautan
yang ada diantara unsure-unsur bahasa itu sendiri (terutama kata-kata).Sejalan
dengan pendapat tersebut lyons(1977:204)menyebut bahwa makna mengkaji atau
memberikan makna suatu kata ialah memahami kajian kata tersebut yang berkenaan
dengan hubungan-hubungan makna yang membuat kata tersebut berbeda dari
kata-kata lain .Artinya dalam hal ini menyangkut makna leksikal yang cendrung
terdapat didalam kamus sebagai leksikon .
1.1 Pengertian Makna Dalam Pemakaian
Sehari-Hari
Dalam pemakaian
sehari-hari, kata makna digunakan dalam berbagai bidang maupun konteks
pemakaian,. Apakah pengertian khusus kata makna tersebut serta perbedaannya
dengan ide, misalnya, tidak begitu diperhatikan. Sebab itu, sudah sewajarnya
bila makna juga sejajarnya pengertiannya dengan arti, gagasan, konsep,
pernyataan, pesan, informasi, maksud, firasat, isi, dan pikiran. Berbagai
pengertian itu begitu saja disejajarkan dengan kata makna karena keberadaanya
memang tidak pernah dikenali secara cermat dan dipilihkan secara tepat.
Dari sekian banyak pengertian yang diberikan itu, hanya arti
yang paling dekat pengertiannya dengan makna. Meskipun dengan demikian, bukan
berarti keduanya sinonim mutlak. Disebut demikian karena arti adalah kata yang
telah mencakup makna dan pengertian (cf.Kridalaksana,1982:15). Pengertian
gagasan pada dasarnya memiliki kesejajaran pengertian dengan pikiran maupun
ide.
Makna pengajaran pada siswa di SMP masih banyak yang belum
menguasai makna yang bersifat makna yang tidak sebenarnya atau kiasan .karena
siswa masih sedikit kosa katanya ,sehingga mereka masih binggung dengan
kata-kata yang bersifat kias dan dalam pemahamannya dia masih memakna makna itu
dengan makna yang sebenarnya dan para siswa juga belum bisa membedakan mana
kata yang seharusnya dipakai. oleh sebab siswa di SMP masih perlu bimbingan dari guru atau orangtua.contohnya :
Contohnya :
· Andi Duduk Di Meja Hijau
Makna yang diatas menurut anak SMP
maksudnya andi sedang duduk di meja yang berwarna hijau .padahal sebenarnya
makna diatas bisa juga di artikan bawa andi duduk di pengandilan .makna meja
hijau disini yaitu pengandilan .
· Andi Besar Kepala Saat Ini .
Makna besar kepala ini menurut anak
SMP maknanya kepalanya besar.padahal besar kepala disini bisa dimaknai dengan
sombong atau angkuh ,
· Dewi Malam Itu Terlihat Cantik
Makna dewi malam ini menurut anak
SMP maknanya wanita (dewi) yang ada pada malam hari terlihat cantik .padahal
dewi malam disini bisa dimaknai dengan rembulan .
· Bunga Desa Itu Sudah Sangat Mengoda.
Makna bunga desa menurut anak SMP
ini adalah bunga yang ada di desa ,padahal bunga desa bisa diartikan
sebagaingadis cantik
1.2 Pengertian Makna Sebagai Istilah
Kata makna
sebagai istilah mengacu pada pengertian yang sangat luas. Makna ialah hubungan
antara bahasa dengan dunia luar yang telah disepakati bersama oleh para pemakai
bahasa sehingga dapat saling dimengerti (cf. grice, 1957; Bolinger, 1981: 108).
Dari batasan pengertian itu dapat diketahui adanya tiga unsur pokok yang
tercakup di dalamnya, yakni;
1)
makna adalah hasil hubungan antara
bahasa dengan dunia luar, maksudnya apapun makna dalam suatu bahasa tidak
terlepas dari lingkungan sekitar ,baik budaya ,politik ,agama ,dsb.
2)
penentuan hubungan terjadi karena
kesepakatan para pemakai,maksudnya suatu bahasa dikatakan sepakat apabila
masyarakat atau penduduk sudah setuju dengan apa yang sudah disepakati bersama
.contoh :kata meja dahulu orang tidak tahu apa itu meja tetapi karena udah
disepakati bersama oleh para pemakai bahasa makanya sebuah kayu yang bisa
berdiri tegak dengan empat penyongkong dibawahnya dinamakan meja.bisa juga
dengan nama ,karena nama juga sudah disepakati oleh orangtua dan keluarga.
3)
perwujudan makna itu dapat digunakan
untuk menyampaikan informasi sehingga dapat saling dimengerti. maksudnya suatu
bahasa itu wujud nyatanya harus ada maknanyaagar terjalin komunikasi antara
individu satu dengan individu yang lainnya .
jadi
intinya makna itu muncul karena pengaruh lingkungan yaitu masyarakat yang
menciptakan suatu bahasa berdasarkan persetujuan mereka ,hal itu disetujui agar
mudah berinteraksi dengan individu yang lainnya.
1.3 Pengertian Makna Dalam Pendekatan Ideasional
Skema konsep yang dianggap bersifat
individual, karena dunia kita adalah dunia yang satu ini juga, pada akhirnya
bisa menjadi milik bersama.Seorang petani adalah satu di antara petani lainnya,
seorang penyair adalah satu di antara penyair lainnya. Kelemahan lain yang
sangat menarik sehubungan dengan kajian pada butir ini adalah meniadakan
hubungan hakiki makna dan bahasa sebagai hubungan antara bentuk dan isi,
mencabut makna dari konvensi dan mengeluarkannya dari konteks komunikasi. Dalam
pendekatan ideasional, makna adalah gambaran gagasan dari suatu bentuk
kebahasaan yang bersifat sewenang-wenang, tetapi memiliki konvensi sehingga
dapat saling dimengerti.
.2 Pendekatan Makna
Pendekatan makna
yang akan diungkapkan di sini antara lain pendekatan yang dikemukakan oleh
Wittgenstein (1953) dan pendekatan yang dikemukakan Nida (1975). Wittgenstein
adalah tokoh pendekatan makna secara operasional (pendekatan yang dapat
menentukan tepat menentukan tepatnya makna sebuah makna, di dalam kalimat)
dalam bahasa Indonesia seperti apa :
1. Anak-anak pukul satu lekas pulang
2. Anak-anak pukul satu cepat pulang
Pada (1) lekas maknanya sama (sinonim) dengan cepat melalui tes subtitusi
(penyulihan). Contoh lain pada kalimat berikut sebab sinonim dengan karena:
3)
Ia tidak pergi ke sekolah karena
sakit
4)
Ia tidak pergi ke sekolah sebab sakit
Hal
tersebut dibahas di dalam sinonim kata yang dapat saling menyulih ( sinonim
mutlak ).
3 Aspek Makna
Aspek
makna menurut Palmer (1976) dapat dipertimbangkan dari fungsi, dan dibedakan
atas :
3.1 Sense (pengertian)
Makna
pengertian disebut juga tema, yang melibatkan ide atau pesan yang
dimaksud.Didalam hal ini menyangkut tema pembicaan sehari-hari. Misalnya
tentang cuaca:
a. Hari hujan
b. Hari ini mendung
3.2 Feeling (perasaan)
Aspek
perasaan berhubungan dengan sikap pembicaraan dengan situasi
pembicaraan.Misalnya :
a. Turut berduka cita
b. Ikut bersedih
3.3
Tone (nada)
Aspek
makna nada adalah (sikap pembicara terhadap kawan bicara) atau dikatakan pula
sikap penyair atau penulis dalam pembaca.
a. Orang itu tidak tertarik tetapi
menarik
b. Kereta api dari yogya sudah
datang
c. Kereta api dari yogya sudah
datang
d.
Pergi !
3.4
Intension (tujuan)
Tujuan
atau maksud yang, baik yang didasari maupun tidak, akibat usaha dari
peningkatan.Apa yang kita ungkapkan didalam makna aspek tujuan memiliki maksud
tertentu. Misalnya : “penipu kau” tujuannya supaya kawan bicara mengubah
kelakuan (tindakan)yang tidak diinginkan.
4
Jenis Makna
Sesunggunya jenis atau tipe makna itu memang dapat dibedakan
berdasarkan beberapa criteria dan sudut pandang. Berdasarkan jenis semantiknya
dapat dibedakan antara makna leksikal dan makna gramatikal, berdasarkan ada
tidaknya referensi ada sebuah kata atau leksem dapat dibedakan adanya makna
referensial dan makna non referensial, berdasarkan ada tidaknya nilai pada
sebuah kata atau leksem dapat dibedakan adanya makna denotative dan makna
konotatif berdasarkan ketetapan maknanya dikenal adanya makna kata dan makna
istilah atau makna umum dan makna kusus. Lalu berdasarkan criteria lain atau
sudut pandangan lain dapat disebutkan adanya makna –makna asosiatif, kolokatif,
reflektif, idimatif, dan sebagainya.
4.1 Makna Leksikal dan Makna Gramatikal
Leksikal adalah bentuk ajektif yang diturunkan dari
bentuk.Satuan dari leksikon adalah leksem, yaitu satuan bentuk bahasa yang
bermakna.Kalau leksikon kita samakan dengan kosa kata atau perpedaan kata, maka
leksem dapat kita persamakan dengan kata.Makna leksikal dapat diartikan sebagai
makna yang bersipat leksikon, bersipat leksem, atau bersipat kata.Umpanya kata
tikus makna leksikalnya adalah makna sebangsa binatang pangerat yang dapat
menyebabkan penyakit tipus. Makna ini tanpa jelas dalam kalimat tikus itu mati
diterkam kucing, atau dalam kalimat panen kali ini gagal akibat serangan hama
tikus. Kata tikus pada kedua kalimat itu jelas merujuk kepada ingatan tikus,
bukan kepada yang lain.
Makna leksikal biasanya dipertentangkan atau diokposisikan
dengan makna gramatiakal. Kalau makna leksikal itu berkenaan dengan makna
leksem atau kata yang sesuai dengan reflendnya maka makna gramatiakal ini
adalah makna yang hadir sebagai akibat adanya proses gramatikal seperti proses
apikasi, proses redupikasi, dan proses komposisi. Contoh makna leksikal dan
gramantikal yang ada pada kalangan SMP :
1.
Tikus itu mati diterkam kucing (makna tikus adalah binatang yang menyebabkan
penyakit)makna leksikal
2.
Buku yang bermakna “sebuah buku yang bermakna”makna buku “
4.2 Makna Denotatif dan Konotatif
Makna denotatif adalah makna yang
menunjukkan adanya hubungan antara konsep dengan dunia kenyataan. Perbedaan makna denotatif dan
konotatif didasarkan pada ada atau tidak adanya “ nilai rasa” pada sebuah kata.
Setiap kata, terutama yang disebut kata penuh, yang mempunyai makna denotatif, tetapi tidak setiap kata itu
mempunyai makna konotatif. Sebuah kata tersebut mempunyai makna konotatif
apabila kata itu mempunya “nilai rasa“,
baik positif maupun negatif. Makna denotatif sering juga disebut makna denotasional, dan makna
konseptual, atau makna konitife karena dilihat dari sudut yang lain pada
dasarnya sama dengan makna refensial sebab makna denotative ini lajim diberi
penjelasan sebagai makna yang sesuai dengan hasil obserpasi menurut
penglihatan, penciuman, pendengaran, perasaan, atau pengalaman lainya.contoh
makna denotatif pada kalangan anak SMP adalah :
1.
Wira makan nasi
Kata makan
berarti memasukan sesuatu ke dalam mulut
Contoh makna
konotatif pada kalangan anak SMP adalah :
2. Trisna makan
hati dengan kijok
Kata makan
disini diartikan sebagai sakit hati.
4.3 Makna Idiomatikal dan Pribahasa
Yang dimaksud dengan idiom adalah satuan bahasa bisa berupa
kata atau prase, maupun kalimat, yang maknanya tidak dapat diramalkan dari
makna leksikal unsure-unsurnya maupun gramatikal satu-satuan tersebut. Perlu
diketahui juga adanya dua macam bentik ideom dalam bahasa Indonesia yaitu :
idiom penuh dan idiom sebagian. Idiom penuh adalah idiom yang unsure-unsurnya
secara keseluruhan sudah merupakan satu kesatuan dengan satu makna.Sedangkan
pada idiom sebagian masih ada unsure yang memiliki makna leksikalnya sendiri.
Contoh makna dikalangan SMP adalah :
1. Makna
idiomatikal kata ketakutan,kesedihan ,keberanian dan kebimbangan memiliki makna
hal yang disebut makna dasar .kata rumah kayu bermakna rumah yang terbuat dari
kayu.
2. Makna
pribahasa bersifat memperbandingkan atau mengumpamakan maka lazim juga disebut
dengan perumpamaan .”putri malam “disini diartikan sebagai makna bulan. Contoh pribahasa :“Ada air ada ikan” artinya dimanapun kita tinggal
rezeki akan selalu ada.
4.4Makna Kias
Dalam kehidupan sehari-hari dan juga dalam kamus umum bahasa
Indonesia susunan W.J.S Poerwadarminta ada digunakan istila arti kiasan.
Tampaknya penggunaan istila arti kiasan ini sebagai oposisi dari arti
sebenarnya.Semua bentuk bahasa baik kata, frase, maupun kalimat yang tidak
merujuk pada arti sebenarnya (arti leksikal, arti konseptual, denotatife)
mempunyai arti kiasan. Contohnya makna di SMP :
1.
tangan kanan ani terkena
air panas (makna sebenarnya )
2.
dia menjadi tangan kanan ibuku (makna kias )
5. Macam-macam Makna dalam Kata
a. Makna Kata Berimbuhan
Imbuhan
mengakibatkan munculnya makna. Telah diketahui imbuhan terdiri dari prefiks,
infiks, sufiks, konfiks dan gabungan. Contoh: berdatangan mendapatkan imbuhan ber-an. Kata berdatangan bermakna
banyak orang datang.
b. Makna Kata Berulang
Telah
diketahui bahwa kata ulang atau reduplikasi adalah pengulangan satuan gramatik,
baik seluruhnya maupun sebagian, baik dengan variasi fonem maupun tidak.
Contoh: Rumah-rumah,
berjalan-jalan, lauk-pauk, dan
sebagainya.
c. Makna Kata Majemuk
Menurut
Ramlan (1983:67) menyatakan kata majemuk ialahkata yang terdiri dari dua kata
sebagai unsurnya. Makna yang muncul bukanlah makna gabungan makna pada setiap
unsur melainkan makna lain dari unsur pembentuknya. Misalnya, “Rumah Sakit”
maknanya rumah tempat orang sakit. Berbeda dengan urutan “Ayah sakit” yang
bermakna Ayah menderita sakit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar